Home

Solusi Ketahanan Ekonomi Indonesia - Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Sunday, July 1, 2018
Sejak ahir Ramadhan tahun 2018 rupiah mulai terseok-seok di pasar, sebenarnya ini sudah sesui dengan prediksi. Jikalau demikian seharusnya tidak ada masalah dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, dimana saat ini sudah mencapai Rp. 14.300 / 1 USD, nyatanya tidak demikian. Melemahnya nilai tukar sangat erat hubungannya dengan tingkat kepercayaan masyarakat (Nasional & Internasional) terhadap kemampuan pemerintah.

Suasana tahun politik (2018) ini juga turut memperburuk keadaan, dimana masyarakat kita masih terpecah pada dua kubu #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi. Perpecahan seperti ini masih dianggap wajar dalam negara demokrasi, tapi dalam konteks ketahanan ekonomi seharusnya masyarakat harus bersatu bahu membahu mencari solusi yang tepat, bukan malah menjadikan "rupiah melemah" sebagai senjata politik.

Menunggangi nilai tukar sebagai senjata politik sangatlah biadab, masak demi kepentingan berkuasa kita sudi mengorbankan stabilitas ekonomi? Dimana ujung-ujungnya kesejahteraan rakyatlah yang menjadi korban. Sangat menyedihkan...

Beberapa minggu yang lalu pemerintah melalui BI telah menggunakan instrumen menaikkan suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Beberapa ahli sudah memprediksi kalau langkah menaikkan suku bunga ini tidak akan mampu mempertahankan nilai tukar rupiah dalam jangka panjang bahkan bila suku bunga kembali dinaikkan bukan tidak mungkin dapat memperburuk keadaan.

Tanpa memperpanjang mukadimah ngalor ngidul, berikut ini langkah yang mungkin dapat diambil pemerintah untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah:
  1. Invetarisasi komoditi ekspor, sebenarnya ini sudah pernah dilakukan di tahun 2017 tapi hasil invetarisasi tersebut tampaknya tidak digunakan secara optimal sehingga bukan meningkatkan nilai ekspor tapi malah sebaliknya. Penyebab utama lemahnya nilai tukar rupiah saat ini bukanlah karena tekanan global, tapi lebih pada defisit neraca perdagangan. 
  2. Memberi kepastian pada pasar terutama terkait suku bunga acuan, kepastian pasar adalah faktor utama dalam mengambil langkah bagi Investor, bila pemerintah terlihat ragu-ragu dengan hal ini maka selama itu juga Mereka (investor) juga ragu. Kepastian yang ini harus dilandasi dengan data-data yang akurat agar tidak menjadi bumerang terhadap perekonomian.  
----Selamat malam---

Labels: ,


Bagikan ke:
FacebookGoogle+
Comments:

Post a Comment

Archives